Kamis, 12 Desember 2013

Cara Mencegah Gigi Berlubang

mencegah gigi berlubang
Gigi berlubang adalah salah satu masalah gigi yang cukup mengganggu. Masalah pada gigi dapat mempengaruhi proses pencernaan kita, karena menyebabkan makanan tidak optimal terkunyah sehingga kinerja lambung menjadi lebih berat. Apabila sudah parah bisa jadi gigi kita harus rela dicopot. Sebelum itu terjadi ada baiknya kita melakukan pencegahan agar gigi tetap sehat, dan gigi berlubang menjauh dari kita.
Berikut kami rangkum beberapa cara untuk mencegah gigi berlubang.


  • Kurangi mengkonsumsi makanan lengket dan manis seperti cokelat, permen dll.

  • Rajin menyikat gigi. Lakukanlah sikat gigi setiap habis makan atau setidaknya 2 kali sehari yakni pagi dan malam ketika hendak tidur. Jika tidak sikat gigi, maka sisa makanan selama 24 jam akan berubah menjadi asam. Asam ini merupakan media yang ideal untuk perkembangan kuman. Jadi mulai sekarang jangan malas gosok gigi ya.

  • Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut dan lurus.

  • Jangan lupa pakai pasta gigi atau odol

  • Berkumurlah terlebih dahulu Sebelum menyikat gigi agar gusi menjadi lembab.

  • Sikatlah gigi mulai dari gigi bagian belakang bawah (samping) dengan gerakan naik turun. Lakukan gerakan ini pada kedua sisi kiri dan kanan. Lanjutkan menyikat pada gigi bagian dalam dengan gerakan maju mundur, sikat kedua sisinya ya. Kemudian sikat juga gigi bagian depan dengan gerakan naik turun. Jangan menyikat gigi terlalu keras karena dapat melukai gusi. 

  • Kemudian berkumur-kumur untuk membersihkan sisa-sisa kotoran. jika bulu sikat gigi sudah rontok, melebar dan rusak sehingga sudah tidak nyaman maka gantilah dengan sikat gigi yang baru karena sikat gigi yang rusak sudah tidak efektif untuk membersihkan gigi.

  • Walaupun kelihatannya kita sudah menyikat semua bagian gigi, ternyata ada bagian-bagian tertentu yang tidak terjangkau dengan sekedar sikat gigi yaitu bagian antar gigi atau sela-sela gigi. Untuk bagian-bagian seperti ini (sela-sela antar gigi) bisa dibersihkan dengan menggunakan benang gigi (dental floss). Harus pake benang gigi khusus ya, jangan benang-benang yang lain

  • Memeriksakan gigi secara rutin setiap 6 bulan 

  • Bersihkan karang gigi

mencegah gigi berlubang

Itulah beberapa cara yang bisa kita lakukan agar gigi kita selalu sehat dan terhindar dari gigi berlubang dan masalah-masalah gigi lainnya.


Selasa, 10 Desember 2013

Batu Ginjal : Gejala, Cara Mengobati dan Mencegahnya

Gejala batu ginjal

Seseorang yang memiliki Batu ginjal biasanya tidak merasakan gejala sampai batu ginjal tersebut bergerak ke ureter. Ketika sudah terasa maka penderita akan merasakan gejala seperti di bawah ini:


  • Sakit parah di pangkal dan/atau samping paha
  • Darah dalam urin
  • Muntah dan mual
  • Sel darah putih atau nanah dalam urin
  • Berkurangnya jumlah urin yang dikeluarkan
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Dorongan yang kuat untuk buang air kecil
  • Demam dan menggigil jika ada infeksi


Diagnosis batu ginjal  

gejala batu ginjalBeberapa tes yang berbeda dapat mendeteksi keberadaan batu ginjal. Pemeriksaan fisik dapat mengungkapkan nyeri kolik (di pangkal paha) dan nyeri di punggung bawah sekitar ginjal. Analisis terhadap urin dapat menunjukkan apakah ada atau tidak ada darah dalam urin dan jika ada infeksi berikutnya. Tes darah dapat dilakukan untuk mengidentifikasi komplikasi yang mungkin menyertai batu ginjal dan untuk memeriksa validitas diagnosis.

CT scan pada perut adalah cara yang paling menyeluruh untuk menguji batu ginjal. CT scan akan memastikan keadaan ureter, kandung kemih, dan ginjal, apakah ada batu atau tidak, ukuran batu ginjal yang tepat dan lokasinya, apakah  ada penyumbatan atau tidak, dan keadaan organ lain yang berdekatan seperti usus buntu, aorta, dan pankreas. Wanita hamil lebih baik melakukan tes USG daripada CT scan untuk menghindari radiasi yang tidak perlu.

Setelah pasien didiagnosis dengan batu ginjal, pemeriksaan dengan x-ray akan digunakan untuk melacak pergerakan batu melalui sistem ekskresi.

Mengobati batu ginjal

mengobati batu ginjalMengobati batu ginjal harus difokuskan pada manajemen gejala, mengeluarkan batu bisa sangat menyakitkan. Jika seseorang memiliki riwayat batu ginjal, perawatan di rumah mungkin saja cocok.Namun, seseorang yang belum pernah memiliki batu ginjal sebelumnya harus mendapat pertolongan medis.

Jika perawatan dilakukan di rumah sakit, perawat akan memberikan obat anti - inflamasi. Narkotika sering digunakan sebagai obat untuk membantu mengurangi rasa sakit ketika mengeluarkan batu ginjal. Obat anti - muntah dapat diberikan juga untuk pasien yang menderita mual dan muntah.

Dalam beberapa kasus, ahli urologi dapat melakukan terapi gelombang kejut yang disebut lithotripsy - pengobatan yang akan memecah batu ginjal menjadi potongan kecil dan memungkinkan untuk keluar. Sebuah studi menunjukkan bahwa terapi gelombang kejut untuk batu ginjal terkait dengan peningkatan risiko diabetes.

Pasien dengan batu-batu besar yang terletak di daerah yang tidak memungkinkan untuk lithotripsy dapat menerima prosedur bedah seperti nephrolithotomy perkutan (pengangkatan batu melalui sayatan di belakang) atau penghapusan batu ureteroscopic (pengangkatan batu melalui tabung tipis ke uretra.

Mencegah batu ginjal

mencegah batu ginjalUntuk individu yang sehat, mencegah batu ginjal bisa dilakukan dengan meminum air dalam porsi yang cukup. Air dapat menggerus mineral-mineral dalam ginjal sehingga tidak membentuk batu. Ketika urin seseorang berwarna terang/putih, bukan berwarna kuning, kemungkinan pembentukan batu berkurang. Dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk mencegah beberapa jenis batu bagi individu yang berada pada risiko tinggi.

Sebuah studi menemukan bahwa segelas jus jeruk setiap hari dapat membantu mencegah timbulnya kembali batu ginjal. Seseorang yang beresiko tinggi juga harus mengurangi asupan kafein.

Senin, 09 Desember 2013

Apa itu Batu Ginjal dan Penyebab Batu Ginjal

Apa itu Batu Ginjal?


batu ginjalBatu ginjal biasanya terdiri dari senyawa yang disebut kalsium oksalat. Kalsium oksalat merupakan hasil akumulasi dari mineral-mineral yang terlarut pada lapisan dalam ginjal. Penumpukan dari mineral-mineral tersebut bisa tumbuh hingga sebesar bola golf.

Batu ginjal yang kecil dapat keluar bersama dengan urin tanpa kita sadari, tetapi batu ginjal juga dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa saat kita buang air.

Batu ginjal yang mengendap dalam tubuh dapat memicu beragam kondisi, termasuk rasa sakit yang parah dan tersumbatnya ureter, yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih, sehingga menyulitkan urin untuk keluar.

Ilmuwan dari MayoClinic, Rochester, USA, berkata bahwa orang yang mempunyai batu ginjal mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk terserang penyakit ginjal kronis.

Apa penyebab batu ginjal?

sebab batu ginjalPenyebab utama seseorang memiliki batu ginjal adalah kekurangan air. Batu ginjal biasanya ditemukan pada orang yang yang meminum air kurang dari delapan gelas air per hari. Ketika tersedia cukup air untuk mengencerkan uric acid(komponen dari urin), pH level ginjal akan menurun dan menjadi lebih asam. Lingkungan yang terlalu asam merupakan tempat ideal untuk pembentukan batu ginjal.

Kondisi medis seperti penyakit Crohn, infeksi saluran kemih, asidosis tubulus ginjal, hiperparatiroidisme, medullary sponge ginjal, dan penyakit Dent telah diketahui dapat memicu terbentuknya batu ginjal. Beberapa kasus batu ginjal juga dapat disebabkan oleh fluoridasi air atau penambahan fluoride untuk air minum.

Beberapa jenis obat dapat meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal. Para ilmuwan menemukan bahwa opiramate atau topamax, obat yang biasa diresepkan untuk mengobati migrain dan kejang , dapat meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal.

Faktor lain yang dapat meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal termasuk diet yang tinggi protein dan sodium, tetapi rendah kalsium, gaya hidup, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kondisi tertentu yang mempengaruhi penyerapan kalsium oleh tubuh seperti operasi bypass lambung, penyakit radang usus, dan diare kronis.

Siapa yang bisa terkena batu ginjal?

Pria diketahui memiliki resiko dua kali lebih besar memiliki batu ginjal daripada wanita. Kebanyakan orang yang menderita batu ginjal memilliki rentang umur antara 30 sampai 50 tahun. Riwayat keluarga juga dapat meningkatkan resiko seseorang terkena batu ginjal. Begitu pula jika seseorang pernah memiliki batu ginjal sebelumnya resiko batu ginjal tumbuh kembali cukup besar jika tindakan pencegahan tidak dilakukan.